Pendiri Hilon
Mr. Choi Jung Hyo, pendiri Hilon, telah mengemban tanggung jawab yang besar sejak awal masa hidupnya. Sebagai pengungsi perang Korea, dan seorang yatim, beliau menanggung hidup seluruh keluarganya sejak masih berumur sangat muda. Beliau menjalankan tanggung jawabnya dengan serius, dan visi serta komitmen beliau tak pernah tergoyahkan.
Pada tahun 1970, Mr. Choi mencoba membuat terobosan baru. Di masa itu, Korea terbiasa dengan bahan non woven polypropylene. Mr. Choi dapat meramalkan potensi tersembunyi non woven polyester fiber. Meskipun harganya lebih mahal, namun bahan produkĀ non woven memiliki kualitas yang jauh lebih baik, khususnya dalam produksi perlengkapan tidur ( pillow Set ) dan soft furnishing.
Di awal tahun 1970-an, beliau mulai memproduksi non woven polyester fiber, secara eksklusif dengan para produsen fiber terkemuka. Beliau aktif mempromosikan keunggulan kualitas produk ini dan mulai mendidik pasar dengan menunjukan perbandingan biaya dan keuntungannya. Berbekal produk yang unggul kesuksesan pun terbukti dengan meningkatnya reputasi Mr. Choi dan juga merk dagang Hilon. Nama beliau dan Hilon telah menjadi jaminan kualitas di industri non woven Korea.
Kesuksesan beliau dalam perlengkapan tidur ( pillow and bedding goods ) dan soft furnishing, mulai merambah ke jenis industri non woven lainnya, seperti produksi garmen, perakitan otomotif, konstruksi, hingga filtrasi. Hilon berhasil masuk dalam daftar Korean Stock Exchange (KOSDAQ), dan berhasil memuaskan banyak penanam modal di Korea.
Di tahun 1997, seperti banyak perusahaan lainnya, Hilon pun terkena dampak krisis keuangan di Asia. Meskipun begitu, komitmen Mr Choi tak tergoyahkan untuk memproduksi bahan-bahan berkualitas untuk pasar Indonesia yang sedang berkembang terus berlanjut. Beliau terus berinvestasi besar-besaran di Indonesia, di masa kekacauan tersebut, hingga saat ini. Hilon telah menjadi yang terdepan dalam industri non woven polyester di Indonesia, dan ikut mendukung berbagai jenis industri, pelanggan, dan pemasok yang beragam. Reputasi, pengalaman, dan jejaringnya yang kuat di bidang industri, membawa banyak teknisi dan professional di industry ini bergabung bersamanya, untuk membantu menggarap negara dengan pertumbuhan paling besar dan cepat di Asia Tenggara ini. Saat ini, Mr. Choi selalu mengunjungi 8 pabrik dan 7 cabang di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan kota-kota lainnya di Jawa, secara rutin.
Untuk sebuah awal yang sederhana, ini sungguh suatu pencapaian yang mengagumkan.